Jumat, 28 Maret 2014

KEBUDAYAAN MALUKU UTARA



Nama Kelompok:
1. Abdus Salam (50413052)
2. Bima Hafish Ramadhan (59413691)
3. Dimas Setya Aji (54213522)
4. Renaldi Eha (57413381)
5. Safiyulloh Waskito Jati (58413190)
6. Yuhendrik (59413556)



Setiap masyarakat daerah manapun di setiap bangsa pasti memiliki suatu bentuk kesenian tradisional-nya masing-masing.
Potensi pariwisata di Provinsi Maluku Utara berupa wisata budaya dan purbakala, sejarah, ada istiadat yang dikenal dengan Kesultanan Moloku Kie Raha.  Peninggalan-peninggalan sejarah masa silam antara lain Kadaton Sultan Ternate dan Kadaton Sultan Tidore.

Potensi wisata bahari berupa pulau-pulau dan pantai yang indah dengan taman laut serta jenis ikan hias, merupakan potensi utama dalam rangka mengembangkan wisata bahari.

Wisata alam seperti batu lubang yang tersebar hampir diseluruh wilayah, hutan wisata yang dapat diperuntukan bagi kepentingan taman nasional yang memiliki spesies endemik ranking ke 10 di dunia.

Alat musik tardisional yang ada di maluku utara antara lain :
-          Musik Bambu Hitada / Hitadi (terbuat dari bambu)
-          Cikir (terbuat dari batok kelapa yang di isi dengan kerikil atau biji kacang kering), bentuknya sama seperti marakas,
-          Juk (gitar kecil)
Alat musik yang biasa digunakan antara lain biola sedang dan biola besar. Semua alat musik tersebut biasa dimainkan secara bersamaan dengan 2 vokalis dalam satu group musik.
Tarian :
-          Bambu gila
Bambu Gila merupakansebuah tarian yang mengandung unsur mistis, mantan, dan kemenyan. Sebanyak tujuh pria kuat bertarung melawan sebatang bambu dengan panjang sekitar 2,5 meter dan berdiameter 8 cm. Tradisi tari bambu gila diyakini sudah lama dimulai sebelum masa Islam dan Kristen masuk ke kepulauan ini. Saat ini tari berbau mistis ini hanya dipentaskan di beberapa desa kecil.
-          Soya – soya
Tarian ini berlatarbelakang peristiwa dalam sejarah Ternate, semasa pemerintah Sultan Babullah (1570-1583), yaitu tatkala Sultan Babullah menyerbu benteng Portugis di Kastela  (Santo Paolo Pedro) untuk mengambil jenasah ayahnya. Sultan Khairun yang dibunuh secara kejam oleh tentara Portugis di dalam benteng tersebut. Tarian yang bertemakan patriotisme ini diciptakan oleh para seniman kesultanan untuk mengabdikan peristiwa bersejarah tersebut.
-          Lenso

 Tarian Lenso adalah tarian muda-mudi dari daerah Minahasa (sulut) dan daeah Maluku,Tarian ini biasanya di bawakan secara ramai-ramai bila ada Pesta. Baik Pesta Pernikahan, Panen Cengkeh, Tahun Baru dan kegiatan lainnya.
-          Orlapei
Tarian ini adalah tarian penyambutan para tamu kehormatan pada acara-acara Negeri/Desa di Maluku Tengah. Pada umumnya menggambarkan suasana hati yang gembira dari seluruh masyarakat terhadap kedatangan tamu kehormatan di Negeri/Desa-nya, dan menjadi ungkapan Selamat Datang.
-          Tidetide
Tidetide adalah tarian khas Halmahera Utara yang biasanya dipentaskan pada acara tertentu seperti pada pesta perkawinan adat atau pesta rakyat. Gerakan pada tarian Tidetide memiliki makna tertentu yang dapat diartikan sebagai bahasa pergaulan sehingga Tidetide juga dikenal sebagai tari pergaulan.
-          Legu – legu
Ciri utama dari kesenian tradisional orang Ternate adalah bentuk seni konvensional. Berdasarkan ciri-cirinya, kesenian tradisional di Ternate dibagi atas dua kelompok, yaitu :Kesenian Istana/Keraton (Hofkunst) dan Kesenian Rakyat (Volkskunst).
Di kalangan masyarakat Maluku Utara, semboyan yang sekarang yang menjadi motto pemerintah Provinsi Maluku Utara, yakni Marimoi Ngone Futura Masidika Ngone Foruru (Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh), adalah ajakan ke arah solidaritas dan partisipasi. Potensi kultural ini merupakan modal pembangunan yang paling berharga untuk dikembangkan.
Obyek wisata yang ada di Provinsi Maluku Utara adalah :
1.
Benteng Kalumata,
2. Benteng Bernaveld,
3. Benteng Tolucco,
4. Benteng De Verwachting,
5. Mahkota Sultan Ternate,
6. Sasadu,
7. Mesjid Sultan Ternate dan Kraton Ternate,
8. Coka Iba Coka iba,
9. Upacara Kololi Kie,
10. Legu Gam,
11. Tarian Soya soya,







                                                               

0 komentar:

Posting Komentar