Kamis, 14 November 2013

PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN



TUGAS 4
NAMA : ABDUS SALAM
KELAS : 1IA21
NPM : 50413052

Sebelum kita masuk dalam topik kita harus ketahui terlebih dahulu apa itu Teknologi dan apa itu Pengetahuan Teknologi. Teknologi adalah alat yang dapat mempermudah perkerjaan orang yang memakainya, sedangkan Pengetahuan Teknologi adalah dimana sesesorang itu mempelajari seluk beluk teknologi tersebut seperti kita mengetahui sejarah teknologi tersebut atau kita mempelajari teknologi tersebut dan mengembangkannya menjadi teknologi baru.
Teknologi dari tahun ke tahun pasti berkembang seperti Komputer yang dahulunya sebesar lapangan bola, tetapi sekarang sudah bisa bawa – bawa seperti laptop perkembangan ini di pengaruhi oleh Pengetahuan teknologi, orang berfikir bagaimana caranya agar Komputer nanti efesien dan dapat dibawa kemana saja.  
            
Dampak dari kemajuan teknologi sekarang adalah banyaknya kemiskinan dimana-mana, kenapa bisa terjadi? Karena Industri sekarang banyak yang beralih ke pekerjaannya dengan robot bukan dengan kinjera manusia, karena kinerja dengan robot lebih cepat, detail dan lebih efesien dibandingkan dengan kinerja manusia, sebab itu dari jaman ke jaman susah untuk mencari pekerjaan, hanya orang yang berpendidikan yang mudah untuk mendapatkan pekerjaan, terus gimana nasib orang yang tidak berpendidikan? Harus memikir otak atau membuka lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat yang berpendidikan yang rendah.

KRITIK & PESAN
·         *   Kita sebagai manusia jangan sampai dikalahkan oleh kemajuan teknologi, kita jangan sampai dibodohi oleh teknologi Karena teknologi kita yang buat
·          * Kemajuan teknologi harus diimbangin oleh Sumber daya manusianya yang banyak.
*Memperbanyak lapang kerja, karena Indonesia penuh dengan sumber daya alam



Selasa, 05 November 2013

Pelapisan sosial dan Kesamaan Derajat



Tugas 3
Nama : ABDUS SALAM
Kelas : 1IA21
NPM : 50413052

Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
Stratifikasi sosial menurut Pitirim A. Sorokin adalah perbedaan penduduk / masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarkis).
Pitirim A. Sorokin dalam karangannya yang berjudul “Social Stratification” mengatakan bahwa sistem lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur.
Stratifikasi sosial menurut Drs. Robert M.Z. Lawang adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
statifikasi sosial menurut Max Weber adalah stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
Kesamaan derajat
Hubungan antara manusia dengan lingkungan masyarakatnya yang bersifat timbal balik artinya anggota masyarakat itu sendiri memiliki hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap negaranya sendiri. Hak dan kewajiban ini penting untuk diteteapkan dalam suatu undang-undang atau konstitusi. Undang-undang tersebut nantinya akan diberlakukan untuk semua golongan masyarakat tanpa terkecuali. Nah disinilah persamaan derajat itu dapat terlihat dengan jelas.
Tidak ada strata tertentu dalam penentuan peraturan yang harus dijalankan. Walaupun dalam daerah tersebut terdapat peraturan adat yang sangat terikat dalam penentuan strata, tetap saja dalam undang-undang kenegaraan hal itu tidak diberlakukan. Tidak boleh ada diskriminasi dalam aspek apapun.

Sumber :  http://www.slideshare.net/persamaan-derajat-presentation
               http://id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial

Pemuda dan Sosialisasi



    Tugas 2
    Kelas : 1IA21
    NPM : 50413052
   





Secara hukum pemuda adalah manusia yang berusia 15 – 30 tahun, secara biologis yaitu manusia yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kedewasaan seperti adanya perubahan fisik, dan secara agama adalah manusia yang sudah memasuki fase aqil baligh yang ditandai dengan mimpi basah bagi pria biasanya pada usia 11 – 15 tahun dan keluarnya darah haid bagi wanita biasanya saat usia 9 – 13 tahun.
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani berbagai macam – macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang mengisi dan melanjutkan estafet pembangunan.
Di dalam masyarakat, pemuda merupakan satu identitas yang potensial. Kedudukannya yang strategis sebagai penerus cita – cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya.
Macam – macam pemuda dikaji dari perannya dalam masyarakat
1.    Jenis pemuda urakan
Yaitu pemuda yang tidak bermaksud untuk mengadakan perubahan–perubahan dalam masyarakat. Tidak ingin untuk mengadakan perubahan dalam kebudayaan, akan tetapi ingin kebebasan bagi dirinya sendiri, kebebasan untuk menentukan kehendak diri sendiri.
2.    Jenis pemuda nakal
Pemuda-pemuda ini tidak ingin, tidak berminat dan tidak bermaksud untuk mengadakan perubahan dalam masyarakat ataupun kebudayaan, melainkan berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan menggunakan tindakan yang mereka anggap menguntungkan dirinya tetapi merugikan masyarakat.
3.    Jenis Pemuda Radikal
Pemuda-pemuda radikal berkeinginan untuk mengadakan perubahan revolusioner. Mereka tidak puas, tidak bisa menerima kenyataan yang mereka hadapi dan oleh sebab itu mereka hadapi dan oleh sebab itu mereka berusaha baik secara lisan maupun tindakan rencana jangka panjang asal saja keadaan berubah sekarang juga.
4.    Jenis Pemuda Sholeh
Pemuda yang dalam setiap tingkah lakunya sehari – hari selalu berpegang teguh terhadap agamanya. Melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

saat ini model pakaian remaja wanita tidak lagi menggunakan warna-warna yang kalem atau hanya menggunakan satu warna supaya tidak terjadi tabrakan warna. 

tapi saat ini malah terbalik kebanyakan warna-warna yang di gunakan warna-warna yang cerah dan tabrakan. ini tentu menjadi trend tersendiri untuk remaja yang mengikuti perkembangan model terbaru.

Beda sekali dengan pemuda jaman dahulu. Tapi paling tidak, pemuda jaman dulu tidak begitu berbeda dari sekarang. Dulu, saat bangsa ini dalam kekuasaan penjajah, para pemuda yang berjiwa nasionalisme tinggi memberontak dengan berbagai cara. Melalui gerkan-gerakan bawah tanah, mengajak seluruh rakyat bangkit melawan penjajah. Sekarang? Banyak yang berendapat saat ini tidak berbeda dari jaman penjajahan. Bangsa ini tetap terjajah. Hanya penjajahnya berganti wujud saja. Penjajahan jaman sekarang tidak mudah disadari oleh segenap bangsa ini. Kebudayaan asing masuk dengan bebas, tanpa kita bisa menyaringnya sedikitpun. Malahan kita dengan bangga menggandrunginya. Kalau tidak tahu, bisa-bisa kita dibilang ketinggalan zaman, katanya begitu. Atau begitu mudahnya perusahaan migas atau tambang asing mengeruk kekayaan alam bangsa ini, atas nama liberalisme. Atau dengan gayanya kita menggunakan berbagai barang produk luar negeri, padahal produk bangsa sendiri juga tidak kalah bagusnya.Tapi, setidaknya beberapa pemuda bangsa ini masih memiliki nasionalisme tinggi. Mereka rela berpanas-panas untuk menyuarakan aspirasi melalui demo-demo di berbagai tempat. Memprotes kebijakan pemerintah yang dirasakan merugikan bangsa ini. Pemuda-pemuda itu, para mahasiswa saya yakin, tidak berbeda jauh dengan pemuda angkatan sumpah pemuda tadi. Jiwa muda bergelora yang masih penuh dengan idealisme, semangat yang tak mudah padam, atau dipadamkan oleh apapun.

Pada kaum muda juga haruslah ada sebuah sosialisasi yang mana untuk didalam masyarakat itu kaum muda menggerakan keinginannya untuk berubah lebih maju agar pada keikut sertaan kita pada masyarakat berjalan lancar. Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang.
Kaum muda pada proses sosialisasi ini berguna untuk mengetahui sebagaimana untuk menemukan jiwa kepribadian seorang pemuda tersebut yang tahu bahwa keinginan diri ya sendiri ingi berubah lebih maju agar mereka kaum muda bisa berinovasi untuk membawa kaum muda menjadi seseorang yang bisa diandalkan oleh masyarakat. Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akna terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaiman cari hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya gar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya degnan sistem sosial.

Sumber :
http://muchad.com/pengertian-pemuda-dan-macam-macamnya.html

Jumat, 18 Oktober 2013

PERMASALAHAN DI MASYARAKAT

TUGAS 1


Indonesia adalah Negara yang memilik penduduk ke 4 terbanyak di dunia dengan 241.452.952 pada tahun 2011, dan pastinya setiap Tahun akan selalu meningkat, dari 241.452.952 pastinya ada permasalahan yang muncul di masyarakat Indonesia sangatlah beragam seperti seperi yang diungkapkan oleh Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat. Dari itu ada beberapa Faktor yang mempengaruhi permasalahan yang terjadi di masyarakat Indonesia ini di antaranya :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dll.
4. Faktor Psikologis : Penyakit syaraf, aliran sesat, dll.
1. FAKTOR EKONOMI : faktor ini merupakan faktor terbesar terjadinya masalah sosial. Apalagi setelah terjadinya krisis global PHK mulai terjadi di mana-mana dan bisa memicu tindak kriminal karena orang sudah sulit mencari pekerjaan. Pemerintah harus memperhatikan masalah ini dengan serius karena semakin era global meningkat semakin banyak harga-harga yang naik, contohnya seperti naiknya harga kebutuhan masyarakat harus diseimbangakan dengan pengehasilan yang diterima oleh masyarakat.
2. FAKTOR BUDAYA : Pada jaman sekarang banyak masyarakat lebih memilih gaya dari luar negeri seperti perpakaian, gaya bahasa, gaya hidup dan lain-lain. Sebenarnya tidak apa kita mengikuti tren jaman sekarang tetapi jangan sampai kita melupakan Budaya kita sendiri kita dapat ambil contohnya seperti permainan jaman dahulu seperti kelereng, gansing, petak umpat dan lain-lain, tetapi jaman sekarang udah jarang ditemukan tapi yang sering ditemukan seperti bermain Games online, Handphone, playstations dan lain-lain, sebenarnya boleh saja kita berkembangan tetapi jangan melupakan budaya kita sendiri. Dan Kenakalan remaja menjadi masalah sosial yang sampai saat ini sulit dihilangkan karena remaja sekarang suka mencoba hal-hal baru yang berdampak negatif seperti narkoba, padahal remaja adalah aset terbesar suatu bangsa merekalah yang meneruskan perjuangan yang telah dibangun sejak dahulu.
3.FAKTOR BIOLOGIS : Penyakit menular bisa menimbulkan masalah sosial bila penyakit tersebut sudah menyebar disuatu wilayah atau menjadi pandemik.
4.FAKTOR PSIKOLOGIS : Aliran sesat sudah banyak terjadi di Indonesia dan meresahkan masyarakat walaupun sudah banyak yang ditangkap dan dibubarkan tapi aliran serupa masih banyak bermunculan di masyarakat sampai saat ini.




Masalah-masalah Sosial yg Sering Terjadi di Tengah Masyarakat : Tidak bisa di pungkiri lagi bahwa yang namanya perkembangan zaman di saat ini, pasti akan menimbulkan beberapa masalah di tengah masyarakat. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini , kami menghimpun beberapa masalah penting yang sudah sangat sering kita temui di tengah masyarakat. Ada beberapa contoh masalah sosial di masyarakat. Contoh-contoh sosial di masyarakat antaranya adalah sebagai berikut:
 
Penggunaan Narkoba
Contoh masalah sosial di masyarakat yang saat ini, narkoba masih menjadi ‘hantu’ yang membayangi manusia, khususnya anak muda yang berharap kelak bisa menjadi sukses dan membanggakan orang tua. Terjerumus ke lembah hitam narkoba adalah hal yang menakutkan. Namun, sekian banyak orang tergelincir ke dunia tersebut dengan berbagai macam penyebab. Di antaranya adalah masalah keluarga, ekonomi, dan lain-lain.

Pencurian
Sering, pencurian diidentikkan dengan permasalahan ekonomi. Ada benarnya, sebab motif yang muncul dalam kasus-kasus semacam ini adalah kondisi ekonomi dari pelaku yang mendesak, dengan beragam permasalahan, yang ujung-ujungnya adalah keuangan. Ditambah lagi pondasi keimanan yang lemah.

Pergaulan bebas
Saat ini, jati diri remaja negeri ini berada pada tahap yang mengkhawatirkan. Sebagian mereka suka mengikuti budaya-budaya asing tanpa mempertimbangkan baik buruknya. Seks bebas, misalnya, adalah salah satu dari kehancuran moral anak bangsa yang sepatutnya menjadi tiang-tiang kemajuan negeri ini nantinya.

Penyakit menular
Penyakit menular bisa menjadi masalah sosial yang sangat serius dan perlu ditangani secara serius pula, apatah lagi jika kadar bahaya dari penyakit ini sangat tinggi.

Aliran sesat
Munculnya aliran sesat di negeri ini telah membuat keamanan masyarakat, khususnya yang beragama, Islam, misalnya. Membiarkan aliran sesat tetap tersebar dapat mengakibatkan keimanan masyarakat jadi goyang. Selain itu, aliran sesat termasuk pada penodaan terhadap agama dikarenakan mereka–para tokoh aliran sesat- membolak-balikkan ajaran agama yang telah benar dengan sesuka hati dan hawa nafsu.
Anak jalanan

Masyarakat tentu sepakat bahwa anak jalanan telah menjadi masalah sosial sendiri. Anak jalanan adalah cerminan dari ketidakmampuan, terlepas dari sebagian oknum yang memanfaatkan anak jalanan. Para anak jalanan merupakan potret ketidakteraturan sebuah sistem keluarga. Yang kemudian melebar menjadi masyarakat yang lebih besar.